Cara Membuat Content Brief yang Komprehensif
Table of Contents
Content brief adalah panduan penting yang memberikan arahan kepada penulis, desainer, atau tim pemasaran dalam menghasilkan konten yang sesuai dengan tujuan bisnis. Dengan adanya content brief yang terstruktur, proses pembuatan konten menjadi lebih efisien, terarah, dan menghasilkan output yang sesuai dengan harapan. Tanpa brief yang jelas, risiko terjadinya miskomunikasi dan hasil yang tidak sesuai kebutuhan dapat meningkat.
Membuat content brief yang komprehensif membutuhkan pemahaman mendalam tentang tujuan konten, audiens target, dan elemen-elemen pendukung lainnya. Pada artikel ini, kita akan membahas 10 cara untuk membuat content brief yang efektif sehingga dapat membantu menciptakan konten berkualitas tinggi yang sejalan dengan strategi pemasaran Anda.
Cara Membuat Content Brief yang Komprehensif
1. Tentukan Tujuan Konten
Langkah pertama dalam membuat content brief yang komprehensif adalah menentukan tujuan konten. Apakah konten dibuat untuk meningkatkan brand awareness, mendatangkan traffic ke situs web, atau meningkatkan konversi? Menentukan tujuan ini akan menjadi dasar bagi semua elemen lainnya dalam content brief.
Pastikan tujuan konten dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Misalnya, daripada hanya menulis "meningkatkan penjualan," Anda dapat menulis "meningkatkan penjualan produk A sebesar 10% dalam tiga bulan ke depan." Dengan tujuan yang spesifik, tim konten dapat fokus untuk menciptakan strategi yang tepat.
2. Identifikasi Audiens Target
Audiens target adalah elemen kunci dalam content brief. Anda perlu menjelaskan siapa yang akan menjadi pembaca, penonton, atau pendengar konten tersebut. Sertakan informasi demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan pekerjaan, serta informasi psikografis seperti minat, nilai, dan masalah yang dihadapi audiens.
Semakin spesifik Anda menggambarkan audiens target, semakin mudah bagi tim konten untuk menyesuaikan nada, gaya, dan format konten. Sebagai contoh, konten untuk profesional bisnis akan memiliki pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan dengan konten untuk remaja.
3. Tentukan Format dan Jenis Konten
Setiap jenis konten memiliki format yang berbeda, seperti artikel blog, video, infografis, atau postingan media sosial. Dalam content brief, tentukan format konten yang diinginkan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan audiens. Format yang tepat dapat meningkatkan efektivitas penyampaian pesan.
Selain itu, sertakan detail tentang elemen-elemen yang dibutuhkan untuk format tersebut. Misalnya, jika Anda membuat artikel blog, tentukan panjang artikel yang diinginkan atau apakah perlu disertakan gambar pendukung. Jika membuat video, jelaskan durasi dan gaya visual yang diharapkan.
4. Sediakan Informasi Kunci dan Pesan Utama
Content brief harus mencantumkan informasi kunci yang harus disampaikan dalam konten. Informasi ini bisa berupa fakta, statistik, atau fitur produk/jasa yang ingin ditonjolkan. Pastikan pesan utama dirumuskan dengan singkat dan jelas agar mudah dipahami oleh audiens.
Misalnya, jika Anda mempromosikan produk baru, pesan utama bisa berupa keunggulan produk tersebut dibandingkan pesaing. Informasi ini akan menjadi panduan bagi tim kreatif untuk menjaga fokus konten dan memastikan pesan yang konsisten.
5. Sertakan Panduan Gaya dan Nada Bicara
Panduan gaya dan nada bicara adalah elemen penting dalam content brief, terutama jika Anda ingin mempertahankan konsistensi branding. Apakah konten harus ditulis dengan nada formal, santai, atau inspiratif? Panduan ini membantu tim konten menyesuaikan pendekatan mereka dengan karakteristik brand.
Selain itu, Anda juga dapat mencantumkan preferensi terkait penggunaan bahasa. Misalnya, apakah konten harus menggunakan bahasa teknis atau lebih sederhana? Panduan yang jelas akan mempermudah proses pembuatan konten dan mengurangi risiko revisi.
6. Tetapkan Kata Kunci untuk SEO
Jika konten ditujukan untuk platform digital, pastikan untuk mencantumkan kata kunci utama dan sekunder yang harus digunakan. Kata kunci ini penting untuk meningkatkan visibilitas konten di mesin pencari. Gunakan alat seperti Google Keyword Planner untuk menemukan kata kunci yang relevan.
Selain kata kunci, Anda juga dapat mencantumkan aturan terkait penggunaan meta description, heading, dan internal linking. Dengan panduan SEO yang jelas, konten dapat dioptimalkan untuk menarik lebih banyak traffic organik.
7. Tentukan Call-to-Action (CTA)
Setiap konten yang efektif harus memiliki Call-to-Action (CTA) yang jelas. Apakah Anda ingin audiens mengklik tautan, mendaftar ke newsletter, atau membeli produk? Sertakan CTA yang spesifik dalam content brief agar tim konten tahu bagaimana mengarahkan audiens untuk mengambil tindakan.
Pastikan CTA sesuai dengan tujuan konten. Misalnya, jika konten bertujuan untuk menghasilkan lead, CTA bisa berupa "Daftar sekarang untuk mendapatkan e-book gratis." CTA yang efektif akan membantu meningkatkan konversi.
8. Berikan Referensi dan Contoh
Untuk membantu tim konten memahami ekspektasi Anda, sertakan referensi atau contoh konten yang relevan. Referensi ini bisa berupa konten milik kompetitor, artikel populer, atau video tertentu yang sesuai dengan gaya yang diinginkan.
Referensi dapat memberikan gambaran yang lebih konkret tentang tone, format, atau visual yang Anda harapkan. Pastikan untuk menjelaskan elemen apa dari referensi tersebut yang Anda sukai dan ingin diterapkan dalam konten Anda.
9. Tetapkan Timeline dan Deadline
Waktu adalah faktor penting dalam pembuatan konten. Dalam content brief, sertakan timeline yang jelas, mulai dari deadline pengumpulan draft pertama hingga jadwal publikasi konten. Dengan timeline yang terstruktur, semua pihak dapat bekerja lebih efisien.
Selain itu, pastikan timeline realistis dan memberikan waktu yang cukup untuk proses revisi jika diperlukan. Komunikasikan juga batas waktu untuk feedback agar proses berjalan lancar.
10. Jelaskan Target Hasil yang Diinginkan
Terakhir, cantumkan target hasil yang diharapkan dari konten tersebut. Hasil ini bisa berupa jumlah traffic, engagement, atau konversi tertentu. Target ini akan menjadi parameter untuk mengukur keberhasilan konten yang dibuat.
Misalnya, Anda dapat menulis bahwa targetnya adalah mendapatkan 1.000 kunjungan dalam minggu pertama setelah konten dipublikasikan. Dengan target yang jelas, tim konten dapat lebih fokus dalam menciptakan strategi yang tepat untuk mencapainya.
Kesimpulan
Content brief yang komprehensif adalah fondasi penting dalam proses pembuatan konten yang efektif. Dengan mencakup elemen-elemen seperti tujuan konten, audiens target, format, dan timeline, Anda dapat memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang harapan dan arah yang diinginkan.
Dengan membuat content brief yang terstruktur dan detail, Anda tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga meningkatkan peluang untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi yang berdampak positif pada bisnis Anda. Content brief yang baik adalah investasi kecil dengan hasil yang besar.
Posting Komentar