Cara Membuat Content Pillar untuk Strategi Marketing

Table of Contents
 

Content pillar adalah fondasi dari strategi konten yang kuat dalam pemasaran digital. Konsep ini mengacu pada topik utama atau inti yang menjadi dasar dari semua konten yang Anda buat. Content pillar membantu menciptakan keterpaduan dalam strategi konten dengan memberikan arah yang jelas pada apa yang akan dikomunikasikan kepada audiens. Dengan memiliki content pillar yang terstruktur, bisnis dapat membangun otoritas di bidang tertentu dan memastikan semua konten yang dibuat relevan dengan tujuan pemasaran.  

Dalam era digital di mana informasi sangat mudah diakses, memiliki content pillar yang kuat adalah kunci untuk membedakan diri dari pesaing. Tanpa pilar konten yang jelas, strategi pemasaran dapat menjadi tidak terarah dan tidak efektif. Berikut adalah 10 cara untuk membuat content pillar yang dapat memperkuat strategi marketing Anda dan membawa hasil yang signifikan.  

Cara Membuat Content Pillar untuk Strategi Marketing  



1. Tentukan Tujuan Utama Bisnis Anda  


Langkah pertama dalam membuat content pillar adalah memahami tujuan utama bisnis Anda. Tujuan ini bisa berupa peningkatan brand awareness, menarik lebih banyak prospek, atau meningkatkan penjualan. Tujuan ini akan menjadi panduan untuk menentukan jenis konten yang relevan dengan audiens Anda.  

Misalnya, jika tujuan Anda adalah meningkatkan brand awareness, content pillar Anda mungkin berfokus pada edukasi audiens tentang industri atau produk Anda. Dengan memahami tujuan bisnis, Anda dapat memastikan bahwa setiap konten yang dibuat selaras dengan arah strategis perusahaan.  

 2. Kenali Target Audiens Anda  


Untuk membuat content pillar yang efektif, Anda perlu memahami siapa audiens Anda. Kenali demografi, minat, kebutuhan, dan tantangan mereka. Informasi ini dapat diperoleh melalui riset pasar, survei, atau analisis data dari platform digital Anda.  

Dengan memahami audiens, Anda dapat menentukan topik yang relevan dan menarik bagi mereka. Misalnya, jika target audiens Anda adalah pebisnis pemula, content pillar Anda bisa mencakup panduan langkah-langkah memulai bisnis atau tips mengelola keuangan usaha.  

3. Identifikasi Topik Utama yang Sesuai  


Setelah mengetahui tujuan bisnis dan audiens, langkah berikutnya adalah menentukan topik utama yang sesuai. Topik utama ini harus relevan dengan bisnis Anda dan menarik bagi audiens. Sebagai contoh, jika Anda menjalankan bisnis di bidang kesehatan, topik utama Anda mungkin mencakup gaya hidup sehat, nutrisi, dan kebugaran.  

Topik utama ini akan menjadi dasar untuk semua konten yang Anda buat. Pastikan topik tersebut cukup luas sehingga dapat dipecah menjadi subtopik yang lebih spesifik namun tetap relevan.  

4. Lakukan Penelitian Kata Kunci  


Kata kunci adalah elemen penting dalam pembuatan content pillar. Dengan melakukan penelitian kata kunci, Anda dapat menemukan istilah yang sering dicari audiens terkait dengan topik utama Anda. Gunakan alat seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest untuk mengidentifikasi kata kunci yang memiliki volume pencarian tinggi dan relevansi dengan bisnis Anda.  

Kata kunci ini akan membantu Anda membuat konten yang tidak hanya relevan tetapi juga mudah ditemukan oleh audiens di mesin pencari. Selain itu, kata kunci dapat menjadi panduan untuk membuat subtopik yang menarik.  

5. Pecah Topik Utama ke dalam Subtopik  


Setelah menentukan topik utama, langkah berikutnya adalah memecahnya menjadi subtopik. Misalnya, jika topik utama Anda adalah "Digital Marketing", subtopiknya bisa mencakup "SEO", "Social Media Marketing", "Email Marketing", dan "Content Marketing".  

Subtopik ini akan membantu Anda membuat konten yang lebih spesifik dan mendalam. Dengan pendekatan ini, Anda dapat menciptakan variasi konten yang tetap relevan dengan topik utama dan menarik minat audiens.  

6. Gunakan Format Konten yang Beragam  


Content pillar tidak harus selalu dalam bentuk artikel panjang. Anda juga bisa mengembangkan konten dalam format lain seperti video, infografis, podcast, atau postingan media sosial. Dengan menggunakan format yang beragam, Anda dapat menjangkau audiens yang memiliki preferensi konsumsi konten yang berbeda.  

Misalnya, Anda bisa mengubah artikel blog menjadi video pendek untuk Instagram atau infografis untuk LinkedIn. Dengan cara ini, content pillar Anda bisa lebih fleksibel dan efektif dalam menjangkau audiens di berbagai platform.  

7. Pastikan Konten Anda Evergreen  


Pilar konten yang baik adalah konten yang evergreen atau tetap relevan dalam jangka panjang. Hindari membuat konten yang hanya relevan untuk waktu tertentu atau tren sementara. Pilih topik yang memiliki nilai jangka panjang, seperti panduan, tips, atau wawasan yang tidak mudah usang.  

Konten evergreen akan memungkinkan Anda untuk terus mendapatkan manfaat dari konten tersebut tanpa harus sering memperbaruinya. Sebagai contoh, artikel tentang "Cara Memulai Bisnis Online" akan tetap relevan selama bertahun-tahun.  

8. Integrasikan dengan Strategi SEO  


Agar content pillar dapat memberikan hasil maksimal, pastikan konten tersebut dioptimalkan untuk mesin pencari. Gunakan kata kunci yang telah diteliti sebelumnya dalam judul, subjudul, dan isi konten. Tambahkan meta deskripsi yang menarik dan internal link ke konten terkait lainnya.  

Dengan strategi SEO yang kuat, content pillar Anda memiliki peluang lebih besar untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian. Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas konten tetapi juga membantu audiens menemukan informasi yang mereka butuhkan.  

 9. Evaluasi dan Perbarui Secara Berkala  


Content pillar bukanlah sesuatu yang dibuat sekali dan selesai begitu saja. Anda perlu mengevaluasi kinerjanya secara berkala dan memperbarui konten jika diperlukan. Periksa apakah konten masih relevan, apakah ada data baru yang perlu ditambahkan, atau apakah ada peluang untuk mengoptimalkan SEO-nya.  

Dengan rutinitas evaluasi, Anda dapat memastikan content pillar tetap efektif dan terus memberikan nilai yang relevan bagi audiens Anda. Selain itu, pembaruan ini menunjukkan kepada audiens bahwa Anda selalu memberikan informasi terkini.  

10. Promosikan Secara Konsisten  


Setelah content pillar dibuat, pastikan untuk mempromosikannya secara konsisten di berbagai platform. Gunakan media sosial, email marketing, atau bahkan iklan berbayar untuk memperluas jangkauan konten Anda.  

Promosi yang konsisten akan membantu content pillar mendapatkan perhatian yang layak dari audiens. Selain itu, strategi ini juga memastikan bahwa upaya Anda dalam membuat content pillar tidak sia-sia.  

 Kesimpulan  


Membuat content pillar adalah langkah strategis untuk menciptakan fondasi konten yang kuat dalam pemasaran digital. Dengan memahami tujuan bisnis, mengenali audiens, dan memilih topik utama yang relevan, Anda dapat merancang konten yang memberikan nilai jangka panjang bagi audiens Anda.  

Dengan menerapkan 10 langkah di atas, Anda dapat membangun content pillar yang tidak hanya relevan tetapi juga efektif dalam mendukung tujuan pemasaran Anda. Content pillar yang kuat akan membantu Anda menciptakan konten berkualitas, meningkatkan visibilitas, dan membangun hubungan lebih baik dengan audiens. Jangan ragu untuk memulai dan terus mengembangkan strategi ini!

Posting Komentar

-->